Breaking News

Post Top Ad

Hosting Unlimited Indonesia

Minggu, 22 Maret 2020

Timur Lenk, Keturunan Genghis Khan yang Kekejamannya Melebihi Sang Kakek



ID-INFO.ID - Bicara soal penguasa Mongol, kebanyakan orang akan langsung merujuk kepada Genghis Khan. Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai seorang penguasa yang begitu hebat namun kekejamannya juga telah melegenda.
Namun, ada lagi penguasa yang tidak kalah kejam darinya, dialah Timur Lenk atau Tamerlane. Penguasa Turki-Mongol dan pendiri Kekaisaran Timurid di Persia dan Asia Tengah.
Timur Lenk atau Tamerlane lahir pada tahun 1336 di dekat Samarkand, Transoxiana. Ayahnya, Taragay, adalah kepala suku Barlas yang merupakan campuran keturunan Mongol dan Turki.
Timur mengaku bahwa ia adalah keturunan Genghis Khan dari garis keturunan ibu. Karena itulah ia meneruskan perjuangan Genghis Khan untuk menaklukan berbagai wilayah selama hidupnya.
Sama seperti Genghis Khan, Timur Lenk juga awalnya hanyalah seorang anak kepala suku kecil biasa. Tapi, dengan kecerdasan, kemampuan militer, dan kepribadiannya yang keras, Timur mampu menaklukan kekaisaran yang membentang dari Russia hingga India, dari Laut Mediterania hingga Mongolia.
Tapi, bedanya dengan Genghis Khan, ia melakukan penaklukan bukan untuk membuka jalur perdagangan ataupun melindungi rakyatnya, tapi malah untuk menjarah. Kekaisaran Timurid juga pada akhirnya tidak bertahan cukup lama karena ia tidak membuat struktur pemerintahan di daerah yang ia taklukan setelah menghancurkannya.

Timur Lenk menghabiskan 35 tahun masa kepemimpinannya dengan melakukan perang, ekspedisi dan perluasan wilayah. Dari yang awalnya hanya menguasai Transoxiana, ia kemudian menaklukan wilayah Asia Tengah lainnya.
Bahkan ia juga menjajah Russia pada tahun 1380, Herat pada tahun 1383, serta Persia pada tahun 1385. Timurid juga menaklukan Iraq, Azerbaijan, Armenia, Mesoptamia, Georgia, India, Suriah, hingga Turki.

Timur Lenk mengaku dirinya sebagai muslim, tapi anehnya ia sama sekali tidak ragu untuk menyerang kerajaan Islam lainnya. Ia bahkan mengirim pasukannya untuk menghancurkan kota-kota Islam dan membunuh para penduduknya.
Damaskus, Khiva dan Baghdad adalah beberapa kota Islam yang mengalami kehancuran besar setelah Timur melakukan invasi. Beberapa orang menduga bahwa Timur ingin membuat Samarkand, ibu kota tempatnya berkuasa, sebagai kota Islam pertama di dunia.

Timur Lenk Beserta Pasukannya 
Sumber-sumber kontemporer mengatakan bahwa pasukan Timur Lenk setidaknya membunuh 19 juta orang dalam usahanya memperluas wilayah. Meski tidak ada catatan pasti mengenai total angka tersebut, tapi Timur memang sosok yang dikenal suka membunuh siapa saja yang menjadi sasarannya, bahkan termasuk rakyat biasa.

Saat melakukan invasi ke Khwarizmi, ia membunuh semua lelaki di kota tersebut dan menjebloskan para wanita ke perbudakan. Di Isfizar, ia menumpuk dua ribu orang dan disemen hidup-hidup ke dinding. Di Baghdad, 90 ribu manusia dibantai dan kepalanya disemen ke dalam 120 menara. Ia juga dikabarkan mengubur hidup-hidup 4 ribu orang Armenia di Sivas.

Timur Lenk menjadi sosok yang kompleks di dunia. Bangsa Eropa menyanjungnya karena berhasil mengalahkan Ottoman Turki yang saat itu sedang menyerang Eropa Timur. Kota-kota di Asia Tengah juga berkembang di bawah kepemimpinannya dan ia dianggap sebagai pemersatu negara-negara Islam yang belum pernah bisa dicapai oleh raja-raja sebelumnya.
Meski begitu, beberapa negara Eropa lain juga menganggapnya sebagai ancaman. Apalagi ia memiliki ambisi yang begitu besar untuk terus memperluas wilayahnya. Kota lain seperti Baghdad, Damaskus, Delhi, Georgia, Persia, dan kota-kota Arab serta India lainnya justru membencinya dan dianggap sebagai orang yang kejam.

Makam Timur Lenk terletak di Sammarkand, Uzbekistan. Pada tahun 1941 Joseph Stalin memerintahkan untuk membuka makam tersebut. Ternyata, di dalam makam terdapat tulisan,
“Ketika aku bangkit dari kematian, dunia akan bergetar” dan, “Siapapun yang mengganggu makamku akan ada seorang penjajah yang lebih mengerikan daripada aku”.

Meski begitu, makam tetap dibongkar dan mayatnya dikirim ke Moskow. Tepat 2 hari kemudian, Nazi Jerman ternyata menyerang Uni Soviet pada 22 Juni 1941. Setelah beberapa kali mengalami kekalahan, Stalin akhirnya memerintahkan Timur dikembalikan ke makamnya dengan upacara penguburan secara Islam. Ketika Timur sudah kembali ke makamnya, Jerman akhirnya menyerah dan Uni Soviet memenangkan pertempuran.

Hingga kini, pendapat tentang Timur Lenk masih beragam. Ada yang menyanjungnya, tapi di sisi lain juga banyak yang membencinya. Namun rasanya tetap sulit membenarkan penaklukan wilayah dengan cara pembantaian seperti itu.

1 komentar:

  1. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    WA : +85587781483

    BalasHapus

Post Top Ad

loading...

Pages