ID-INFO.ID - Bicara soal penguasa
Mongol, kebanyakan orang akan langsung merujuk kepada Genghis Khan. Bagaimana
tidak, ia dikenal sebagai seorang penguasa yang begitu hebat namun kekejamannya
juga telah melegenda.
Namun, ada lagi penguasa yang tidak kalah kejam darinya, dialah Timur Lenk
atau Tamerlane. Penguasa Turki-Mongol dan pendiri Kekaisaran Timurid di Persia
dan Asia Tengah.
Timur Lenk atau Tamerlane lahir pada tahun 1336 di dekat Samarkand,
Transoxiana. Ayahnya, Taragay, adalah kepala suku Barlas yang merupakan
campuran keturunan Mongol dan Turki.
Timur mengaku bahwa ia adalah keturunan Genghis Khan dari garis
keturunan ibu. Karena itulah ia meneruskan perjuangan Genghis Khan untuk
menaklukan berbagai wilayah selama hidupnya.
Sama seperti Genghis
Khan, Timur Lenk juga awalnya hanyalah seorang anak kepala suku kecil biasa.
Tapi, dengan kecerdasan, kemampuan militer, dan kepribadiannya yang keras,
Timur mampu menaklukan kekaisaran yang membentang dari Russia hingga India,
dari Laut Mediterania hingga Mongolia.
Tapi, bedanya dengan Genghis Khan, ia melakukan penaklukan
bukan untuk membuka jalur perdagangan ataupun melindungi rakyatnya, tapi malah
untuk menjarah. Kekaisaran Timurid juga pada akhirnya tidak bertahan cukup lama
karena ia tidak membuat struktur pemerintahan di daerah yang ia taklukan
setelah menghancurkannya.
Timur
Lenk menghabiskan 35 tahun masa kepemimpinannya dengan melakukan perang,
ekspedisi dan perluasan wilayah. Dari yang awalnya hanya menguasai Transoxiana,
ia kemudian menaklukan wilayah Asia Tengah lainnya.
Bahkan ia juga menjajah Russia pada tahun 1380, Herat pada
tahun 1383, serta Persia pada tahun 1385. Timurid juga menaklukan Iraq,
Azerbaijan, Armenia, Mesoptamia, Georgia, India, Suriah, hingga Turki.
Timur
Lenk mengaku dirinya sebagai muslim, tapi anehnya ia sama sekali tidak ragu
untuk menyerang kerajaan Islam lainnya. Ia bahkan mengirim pasukannya untuk
menghancurkan kota-kota Islam dan membunuh para penduduknya.
Damaskus, Khiva dan
Baghdad adalah beberapa kota Islam yang mengalami kehancuran besar setelah
Timur melakukan invasi. Beberapa orang menduga bahwa Timur ingin membuat
Samarkand, ibu kota tempatnya berkuasa, sebagai kota Islam pertama di dunia.
Timur Lenk Beserta Pasukannya |
Sumber-sumber
kontemporer mengatakan bahwa pasukan Timur Lenk setidaknya membunuh 19 juta
orang dalam usahanya memperluas wilayah. Meski tidak ada catatan pasti mengenai
total angka tersebut, tapi Timur memang sosok yang dikenal suka membunuh siapa
saja yang menjadi sasarannya, bahkan termasuk rakyat biasa.
Saat melakukan invasi ke Khwarizmi, ia membunuh semua lelaki
di kota tersebut dan menjebloskan para wanita ke perbudakan. Di Isfizar, ia
menumpuk dua ribu orang dan disemen hidup-hidup ke dinding. Di Baghdad, 90 ribu
manusia dibantai dan kepalanya disemen ke dalam 120 menara. Ia juga dikabarkan
mengubur hidup-hidup 4 ribu orang Armenia di Sivas.
Timur
Lenk menjadi sosok yang kompleks di dunia. Bangsa Eropa menyanjungnya karena
berhasil mengalahkan Ottoman Turki yang saat itu sedang menyerang Eropa Timur.
Kota-kota di Asia Tengah juga berkembang di bawah kepemimpinannya dan ia
dianggap sebagai pemersatu negara-negara Islam yang belum pernah bisa dicapai
oleh raja-raja sebelumnya.
Meski begitu, beberapa negara Eropa lain juga menganggapnya
sebagai ancaman. Apalagi ia memiliki ambisi yang begitu besar untuk terus
memperluas wilayahnya. Kota lain seperti Baghdad, Damaskus, Delhi, Georgia,
Persia, dan kota-kota Arab serta India lainnya justru membencinya dan dianggap
sebagai orang yang kejam.
Makam
Timur Lenk terletak di Sammarkand, Uzbekistan. Pada tahun 1941 Joseph Stalin
memerintahkan untuk membuka makam tersebut. Ternyata, di dalam makam terdapat
tulisan,
“Ketika aku bangkit dari kematian, dunia akan bergetar” dan, “Siapapun
yang mengganggu makamku akan ada seorang penjajah yang lebih mengerikan
daripada aku”.
Meski begitu, makam tetap dibongkar dan mayatnya dikirim ke Moskow.
Tepat 2 hari kemudian, Nazi Jerman ternyata menyerang Uni Soviet pada 22 Juni
1941. Setelah beberapa kali mengalami kekalahan, Stalin akhirnya memerintahkan
Timur dikembalikan ke makamnya dengan upacara penguburan secara Islam. Ketika
Timur sudah kembali ke makamnya, Jerman akhirnya menyerah dan Uni Soviet
memenangkan pertempuran.
Hingga
kini, pendapat tentang Timur Lenk masih beragam. Ada yang menyanjungnya, tapi
di sisi lain juga banyak yang membencinya. Namun rasanya tetap sulit
membenarkan penaklukan wilayah dengan cara pembantaian seperti itu.
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
WA : +85587781483