Dua pemimpin negara adidaya itu membahas penurunan harga
minyak dan pandemi Covid-19 serta sepakat meningkatkan kerja sama dalam
penanggulangan pandemi.
|
ID-INFO.ID
- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan mitranya dari Rusia, Vladimir
Putin, membahas penurunan harga minyak dan pandemi Covid-19. Dalam pembicaraan
yang digelar melalui saluran telepon, Senin (30/3/20) waktu AS itu, Trump mengatakan
bahwa Moskwa mendesak Washington untuk mengakhiri sanksi AS.
Dalam penjelasan
resminya, Kremlin menyatakan keprihatinan serius atas penyebaran virus korona
baru atau SARS-CoV-2. Mereka juga membahas peluang kerja sama yang lebih dekat.
Dinyatakan bahwa
sambungan telepon Trump dan Putin berlangsung dalam waktu yang panjang. Adapun
Gedung Putih mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Trump dan Putin telah ”sepakat untuk bekerja sama secara erat
melalui G-20” dalam melawan pandemi Covid-19.
Kedua pemimpin tersebut
juga membicarakan hal-hal terkait dengan guncangan ekonomi yang muncul terkait
penangangan Covid-19, terutama akibat larangan perjalanan dan jarak sosial.
Mereka juga melaporkan
telah membicarakan gejolak harga minyak. Gedung Putih menyatakan perlunya
kesepakatan tentang ”pentingnya
stabilitas di pasar energi global”. Adapun versi Kremlin hanya dikatakan
bahwa mereka ”bertukar pendapat” tentang minyak.
Sebelumnya, Trump
menyatakan akan menggunakan pembicaraan melalui telepon itu untuk mengajukan
keberatannya.
Hal itu khususnya
menyangkut perang harga Rusia-Arab Saudi yang mengakibatkan anjloknya harga
minyak dunia dan ”benar-benar melukai” industri energi AS.
”Ini adalah pertarungan antara Arab Saudi dan Rusia
dan mereka berdua menjadi gila,”
kata Trump kepada Fox News dalam sebuah wawancara tak lama sebelum berbicara
dengan Putin.
”Saya tidak pernah berpikir saya akan mengatakan bahwa mungkin kita
harus menaikkan harga minyak karena memang demikian (seharusnya),” kata
Trump.
Trump juga mengatakan
kepada Fox News bahwa dirinya berharap Putin akan menggunakan kesempatan dalam
sambungan telepon itu untuk mendorong pencabutan sanksi AS terhadap Rusia. ”Dia mungkin akan meminta itu. Dia sudah
menanyakan itu selama dua tahun,” kata Trump.
Presiden AS tidak
mengatakan apa tanggapannya. Namun, ia menegaskan bahwa AS telah memberikan
sanksi kepada Rusia. ”Mereka tidak suka
itu. Kita terbiasa dengan kondisi demikian.”
Pernyataan Kremlin dan
Gedung Putih tidak menyebutkan tentang sanksi. Sebagian besar sanksi AS
terhadap Rusia sendiri dijatuhkan atas aneksasi Crimea oleh Moskwa di Ukraina.
Selain itu, adalah
tentang apa yang dikatakan para penyelidik AS dalam upaya terpadu Rusia untuk
ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 yang dimenangi Trump.
Pada Kamis pekan lalu,
Putin mengatakan kepada para pemimpin G-20 dalam KTT melalui telekonferensi
bahwa dirinya menginginkan moratorium sanksi. Hal itu, menurut dia, sebagai
”masalah hidup dan mati” selama wabah pandemi Covid-19.
Namun, Putin tidak
merinci negara mana yang sedang dibicarakannya. Rusia sendiri tengah terpukul
secara ekonomi secara pararel, terutama akibat pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak.
Poin lain dari
pertikaian AS-Rusia adalah Venezuela. Washington, yang didukung oleh lusinan
negara lain, telah gagal dalam upaya mempromosikan penggulingan Presiden
Nicholas Maduro. Rusia adalah satu dari sedikit negara yang menopang
pemerintahan Maduro.
”Presiden Trump menegaskan kembali bahwa situasi di Venezuela
mengerikan, dan kita semua memiliki kepentingan dalam melihat transisi
demokratis untuk mengakhiri krisis yang sedang berlangsung,” kata Gedung
Putih dalam pernyataannya. Dalam pernyataannya, Kremlin tidak menyebutkan
Venezuela.
Presiden Venezuela
Nicolas Maduro mengangkat kedua tangan dengan jarinya membentuk tanda victory
atau menang saat menggelar konferensi pers di Istana Miraflores Palace di Caracas,
Venezuela, Jumat (25/1/19).
Perusahaan minyak
negara Rusia, Rosneft, pada akhir pekan lalu mengatakan, pihaknya menarik diri
dari Venezuela dan berpendapat bahwa sanksi AS terhadap anak perusahaan Rosneft
sekarang harus dicabut.
Sanksi itu diberlakukan
sebagai bagian dari upaya Washington untuk melumpuhkan sumber pendapatan
pemerintah Maduro. Namun, Rusia tetap menjadi mitra kunci bagi Caracas.
Trump sering menolak
menghukum Moskwa yang menyangkal ikut campur dalam politik AS. Namun, Trump
menerapkan sanksi itu karena dipaksa oleh Partai Republik sendiri di Kongres,
yang melihat pemerintah Putin bermusuhan dengan AS.
fbaHubungan hangat
antara Trump dan Putin telah menjadi sumber kontroversi yang konstan di AS.
Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menolak laporan bahwa Rusia dan China
berusaha mengeksploitasi terkait Covid-19 dengan menyebar disinformasi yang
bertujuan memojokkan AS.
Trump kemudian
mempertanyakan mengapa Rusia dianggap musuh oleh banyak orang di Barat. Seperti
yang sering dia lakukan pada masa lalu, dia sekali lagi juga meragukan aliansi
transatlantik yang solid antara AS dan Jerman selama beberapa dekade.
”Saya tidak mengatakan mereka anak kecil, saya tidak mengatakan mereka
sempurna. Kita mungkin membicarakannya juga. Saya tidak mengatakan mereka
sempurna,” katanya tentang orang Rusia.
”Tapi, Anda tahu mereka juga berperang di Perang Dunia II, mereka kehilangan
50 juta orang. Mereka adalah mitra kami dalam Perang Dunia II,” ujarnya.
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
BalasHapusAJOQQ menyediakan 8 permainan seru :)