![]() |
| Sumber : Kaskus |
ID-INFO.ID - Mengasihi
kedua orang tua yang telah lanjut usia, merupakan salah satu bentuk bakti kita
pada mereka yang telah merawat dan membesarkan kita sedari kecil. Namun di
Jepang, ada sebuah praktik kuno di mana kerabat yang sakit atau lanjut usia
dibuang di tempat terpencil untuk mati yang bernama Ubasute.
Meski demikian, tidak jelas apakah Ubasute benar-benar
dilakukan dan menjadi hal yang umum di masa lalu. Meski ada sebuah legenda yang
menyatakan demikian. Hal tersebut memang kerap simpang siur karena hanya dianggap
cerita rakyat secara turun temurun. Lantas seperti apa bentuk Ubasute yang
menghebohkan tersebut?
Keangkeran dan kisah suram yang ada di hutan Aokigahara,
menjadi salah satu tempat yang diyakini sebagai tempat untuk melakukan Ubasute.
Lokasinya yang berada di kaki barat laut Gunung Fuji ini tak lepas dari makna
Ubasute sendiri yang merupakan bentuk Senisida (pembunuhan orang tua), dengan
cara dibuang di sana.
![]() |
| Sumber : ancient-origins.net |
Salah satu caranya adalah dengan meninggalkan orang tua di
hutan, gunung atau tempat terpencil lainnya hingga meninggal dunia. Dilansir
dari Ancient-origins.net (24/02/2019), Ubasute dikenal juga sebagai Obasute dan
secara harfiah berarti ‘meninggalkan seorang wanita tua’. Atau, itu juga
dikenal sebagai Oyasute, yang berarti ‘meninggalkan orang tua’.
Antara cerita rakyat dan kejadian yang benar-benar ada
Meski terdengar kejam, praktik Ubasute diragukan memang
pernah benar-benar terjadi di masa lalu. Bahkan meski hal tersebut kerap
diceritakan dalam legenda Jepang. Salah satu kisah Ubasute paling terkenal,
misalnya, dikenal sebagai Ubasuteyama, yang berarti Gunung Ubasute. Dalam
cerita rakyat ini, seorang ibu lanjut usia dibawa oleh putranya ke atas gunung,
di mana ia bermaksud untuk meninggalkannya.
![]() |
| Sumber : Brilio |
Meskipun sang ibu sadar akan apa yang dilakukan putranya
kepadanya, ia tetap merawatnya dan menaburkan ranting-ranting patah di tanah
sehingga ia dapat menemukan jalan menuruni gunung. Namun, pada dewasa ini
masyarakat Jepang tanpa disadari mulai mempraktikkan tradisi ini di era modern.
Beberapa terjadi pada mereka yang mirip dengan kisah di atas.
Praktik berbau ‘Ubasute’ di zaman modern yang pernah terjadi di Jepang
Seperti yang terjadi pada tahu 2011 silam dilansir dari
nzherald.co.nz (30/11/2018), seorang pria berusia 63 tahun bernama Katsuo
Kurokawa dari timur laut Jepang membawa kakak perempuannya, Sachiko, yang cacat
ke pegunungan prefektur Chiba, di sebelah timur Tokyo, dan meninggalkannya.
Kejadian serupa juga dilakukan oleh seorang wanita bernama
Ritsuko Tanaka yang dicurigai membuang ayahnya yang berusia 79 tahun di sebuah
stasiun layanan jalan raya. Menurut laporan surat kabar Mainichi, Ritsuko
meninggalkan sang ayah di sebuah pemberhentian di jalur ekspres Chugoku di
pinggiran Kobe pada pukul 18:45 pada 22 November. Dia kemudian kembali ke rumah
mereka, 70 km jauhnya.
Meski Ubasute masih dianggap sebagai legenda atau hanya
sebatas cerita rakyat, hal semacam ini jelas tidak pantas dilakukan oleh anak
kepada orang tuanya yang telah berusia lanjut. Selain dianggap keji dan tidak
bermoral (durhaka), hal tersebut berpotensi melanggar aturan hukum dan
pelakunya bisa diancam pidana




BalasHapusAJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
ayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)